Jalan setiap orang pasti berbeza,
ada yang terus boleh berlari,
ada yang masih memerhati cara melangkah pergi,
ada yang terjatuh, menangis meraung, namun terus usaha bangkit kembali,
ada yang jalannya separuh, penat, terus berpatah kembali.
Hari ke hari,
matahari yang terbit dan tenggelam kita jalani,
tanpa rasa menghargai,
tanpa rasa peduli.
Hingga kita bosan sendiri,
terdetik pada diri,
entah apa sebenarnya yang dicari,
hidup tidak lagi mengujakan,
seakan ada rasa yang hilang dari hati,
pilu, sepi sendiri.
Tika itu, dongakkan kepalamu,
tutup matamu,
tentanglah langit,
menjauhlah dari sesak manusia,
dekatkan diri dengan alam yang sekian lama membisu,
dengarkan cerita angin yang bertiup,
hayati dendangan riang sang burung,
atau cukup, balas kembali geselan si comel kucingmu,
Lelah itu aku pasti pernah rasai,
dia jua telah rasai,
dan aku yakin, kau juga pernah bersesak dada mengharunginya.
Menangis, merenung, berkawanlah dengan yang selain manusia,
pandanglah segala yang tak pernah kau hiraukan selama ini,
kerna mereka memerhati, menanti kau menghargai.